Hai sahabat, setiap usaha pastilah memiliki yang namanya resiko. Resiko
bisa berupa kerugian, kegagalan, atau bahkan kebangkrutan. Nah, semua
resiko itu juga berlaku untuk usaha jual beli laptop bekas yang mana
resikonya pun bisa dibilang cukup banyak.
Memang, pada tulisan sebelumnya tentang dapat uang dari berjualan online, saya telah mengatakan bahwa dulunya saya senang berjualan laptop bekas. Tapi, bukan berarti usaha tersebut selalu mulus dan tanpa resiko lo ya, melainkan banyak juga resiko dan juga kendalanya.
Bagi Anda yang ingin memulai usaha jual beli laptop bekas alias second, itu boleh-boleh saja. Toh itu merupakan pekerjaan yang halal. Namun, sebelum memulainya Anda perlu mengetahui terlebih dahulu resiko jual beli komputer dan laptop bekas, agar dengan mengetahuinya Anda tidak kaget di kemudian hari, dan Anda bisa mencegah serta mengatasi resiko-resiko tersebut dengan bijak.
Baiklah, tak panjang lebar lagi inilah resiko berjual beli komputer dan laptop bekas.
1. Mendapatkan komputer dan laptop yang bermasalah
Resiko pertama bisnis jual beli laptop dan komputer bekas adalah Anda bisa saja terjebak dan mendapatkan laptop atau komputer yang bermasalah dari pemiliknya. Dan perlu Anda ketahui, laptop atau komputer yang bermasalah tersebut bisa saja telah diketahui oleh pemiliknya, dan mereka tidak memberitahukannya kepada Anda. Atau, ada juga yang tidak mengetahui jika ternyata komputer dan laptop mereka bermasalah. Dan apapun alasannya, Anda lah yang akan rugi jika terlanjur membelinya.
Mungkin Anda bisa melakukan cek terlebih dahulu terhadap laptop dan komputer yang akan Anda beli. Tapi, tetap saja bahwa cek yang Anda lakukan tidak sepenuhnya bisa digunakan untuk mengetahui kondisi laptop dan komputer. Paling-paling, Anda hanya bisa melihat kondisi hard disk dan memory menggukakan software khusus.
Selain itu Anda juga bisa mengecek kondisi DVD drive dengan menggunakan kepingan CD/DVD. Dan Anda juga bisa mengetahui kondisi layar dan keyboard dengan berbagai uji coba. Tapi Anda pasti belum bisa mengecek kondisi mainboard, kabel fleksibel layar, dan inverter LCD bukan?
Nah, dari itu, banyak kasus laptop bekas yang dibeli ternyata menjadi blank, tersendat-sendat atau bahkan mati total akibat mainboard yang bermasalah dan menjadi rusak. Kalau sudah begini, tentu penyesalan yang akan datang.
2. Mendapatkan komplain dari pembeli
Resiko yang kedua adalah Anda akan mendapatkan komplain dari pelanggan Anda. Komplain bisa berupa kritik ringan, bahkan komplain pedas akibat adanya masalah setelah mereka membeli komputer dan laptop dagangan Anda. Apa yang mereka lakukan adalah wajar, sebab itu merupakan bentuk ketidak puasan terhadap laptop dan komputer Anda yang bermasalah.
Laptop dan komputer menjadi bermasalah setelah dibeli, pasti bisa saja
terjadi. Ya, begitulah yang namanya alat elektronik. Kerusakannya bisa
saja datang tiba-tiba dan belum tentu diketahui penyebabnya. Meskipun
kerusakan komputer dan laptop yang Anda jual akibat kesalahan mereka sendiri para pembeli, tapi tetap saja Andalah yang akan disalahkan oleh mereka.
3. Komputer dan notebook akan dikembalikan oleh pembeli
Nah, resiko yang ketiga adalah komputer dan laptop akan dikembalikan oleh pembeli kepada Anda. Itu terjadi jika mereka merasa tidak puas terhadap komputer dan laptop Anda. Ketidak puasan paling umum adalah adanya masalah kerusakan atau problem pada komputer dan laptop tadi. Dan akibat itu mereka bisa berfikir yang macam-macam tentang Anda, dan mungkin menganggap Anda adalah penipu yang menjual barang rusak kepada mereka.
Dalam kasus ini, saya beberapa kali merasakannya, di mana laptop yang telah dibeli dikembalikan lagi kepada saya akibat kerusakan yang terjadi. Bahkan, mereka mengembalikan setelah 20 hari mereka pakai. Yah, bagaimana lagi, itulah resikonya, jadi kita harus siap menanggungnya.
4. Bisa dituduh sebagai penadah
Perlu Anda ketahui, bahwa dituduh sebagai penadah atau penerima barang curian adalah resiko yang lebih besar dibanding poin-poin sebelumnya. Ya, kita bisa saja tertuduh jika kita beberapa kali membeli laptop hasil curian dari pencuri yang sama, dan pencuri itu tertangkap. Meskipun kita tidak bekerja sama dengan si maling, tapi tetap saja kita akan terkena imbasnya.
Kasus ini seperti yang terjadi pada seseorang yang saya kenal beberapa bulan yang lalu. Beliau adalah seorang yang berbisnis jual beli laptop bekas. Ia dimasukkan di dalam sel hanya gara-gara beberapa kali membeli laptop bekas dari orang yang sama, yang ternyata adalah pencuri. Setelah pencuri itu tertangkap, maka pembeli yang tidak tahu apa-apa juga ikut tertangkap. Apes kan?
5. Mendapat kerugian yang cukup besar
Saya katakan bahwa kerugian adalah hal yang wajar pada setiap perniagaan. Namun, jika Anda berjual beli komputer dan laptop bekas, maka Anda akan mengalami kerugian yang besar jika terjadi hal-hal tertentu. Hal-hal yang saya maksud seperti: jika Anda salah membeli laptop dan mendapatkan yang bermasalah, mendapat komplain dari pelanggan Anda, laptop Anda dikembalikan kepada Anda lagi, dan lebih parahnya lagi jika sampai Anda masuk penjara.
Jika Anda mendapat laptop yang bermasalah, otomatis Anda tidak bisa menjualnya seharga laptop yang masih bagus. Bahkan bisa jadi Anda hanya bisa menjualnya dengan harga di bawah modal yang Anda keluarkan.
Jika Anda mendapat komplain pedas dari pelanggan, kemudian komputer dan laptop Anda dikembalikan dan setelah itu mereka minta ganti rugi, maka Anda rugi besar dan tidak mendapatkan untung sama sekali dari laptop yang Anda jual. Dan jika Anda ingin menjualnya lagi setelah dikembalikan kepada Anda, tentu Anda juga tidak bisa menjualnya lagi dengan harga yang bagus.
Kerugian yang paling besar adalah ketika Anda tertuduh sebagai penadah dan Anda sampai dipenjara. Tentu Anda akan rugi banyak waktu, rugi materi, dan laptop yang Anda beli pun akan disita he he.. dobel bukan?
Nah sahabat, mungkin 5 poin resiko jual beli laptop bekas tersebut dapat Anda jadikan pengetahuan untuk lebih berhati-hati jika ingin memulai usaha ini. Tulisan ini bukan untuk mengendorkan niat Anda lo ya, melainkan saya hanya ingin berbagi, dari apa yang saya tahu.
Meskipun resikonya cukup besar, tapi bisnis ini juga memiliki keuntungan yang cukup memuaskan kok jika Anda serius menekuninya. Baiklah, cukup sekian tulisan saya tentang resiko jual beli laptop bekas, semoga bermanfaat bagi Anda. Terima kasih...
Memang, pada tulisan sebelumnya tentang dapat uang dari berjualan online, saya telah mengatakan bahwa dulunya saya senang berjualan laptop bekas. Tapi, bukan berarti usaha tersebut selalu mulus dan tanpa resiko lo ya, melainkan banyak juga resiko dan juga kendalanya.
Bagi Anda yang ingin memulai usaha jual beli laptop bekas alias second, itu boleh-boleh saja. Toh itu merupakan pekerjaan yang halal. Namun, sebelum memulainya Anda perlu mengetahui terlebih dahulu resiko jual beli komputer dan laptop bekas, agar dengan mengetahuinya Anda tidak kaget di kemudian hari, dan Anda bisa mencegah serta mengatasi resiko-resiko tersebut dengan bijak.
Baiklah, tak panjang lebar lagi inilah resiko berjual beli komputer dan laptop bekas.
1. Mendapatkan komputer dan laptop yang bermasalah
Resiko pertama bisnis jual beli laptop dan komputer bekas adalah Anda bisa saja terjebak dan mendapatkan laptop atau komputer yang bermasalah dari pemiliknya. Dan perlu Anda ketahui, laptop atau komputer yang bermasalah tersebut bisa saja telah diketahui oleh pemiliknya, dan mereka tidak memberitahukannya kepada Anda. Atau, ada juga yang tidak mengetahui jika ternyata komputer dan laptop mereka bermasalah. Dan apapun alasannya, Anda lah yang akan rugi jika terlanjur membelinya.
Mungkin Anda bisa melakukan cek terlebih dahulu terhadap laptop dan komputer yang akan Anda beli. Tapi, tetap saja bahwa cek yang Anda lakukan tidak sepenuhnya bisa digunakan untuk mengetahui kondisi laptop dan komputer. Paling-paling, Anda hanya bisa melihat kondisi hard disk dan memory menggukakan software khusus.
Selain itu Anda juga bisa mengecek kondisi DVD drive dengan menggunakan kepingan CD/DVD. Dan Anda juga bisa mengetahui kondisi layar dan keyboard dengan berbagai uji coba. Tapi Anda pasti belum bisa mengecek kondisi mainboard, kabel fleksibel layar, dan inverter LCD bukan?
Nah, dari itu, banyak kasus laptop bekas yang dibeli ternyata menjadi blank, tersendat-sendat atau bahkan mati total akibat mainboard yang bermasalah dan menjadi rusak. Kalau sudah begini, tentu penyesalan yang akan datang.
2. Mendapatkan komplain dari pembeli
Resiko yang kedua adalah Anda akan mendapatkan komplain dari pelanggan Anda. Komplain bisa berupa kritik ringan, bahkan komplain pedas akibat adanya masalah setelah mereka membeli komputer dan laptop dagangan Anda. Apa yang mereka lakukan adalah wajar, sebab itu merupakan bentuk ketidak puasan terhadap laptop dan komputer Anda yang bermasalah.
3. Komputer dan notebook akan dikembalikan oleh pembeli
Nah, resiko yang ketiga adalah komputer dan laptop akan dikembalikan oleh pembeli kepada Anda. Itu terjadi jika mereka merasa tidak puas terhadap komputer dan laptop Anda. Ketidak puasan paling umum adalah adanya masalah kerusakan atau problem pada komputer dan laptop tadi. Dan akibat itu mereka bisa berfikir yang macam-macam tentang Anda, dan mungkin menganggap Anda adalah penipu yang menjual barang rusak kepada mereka.
Dalam kasus ini, saya beberapa kali merasakannya, di mana laptop yang telah dibeli dikembalikan lagi kepada saya akibat kerusakan yang terjadi. Bahkan, mereka mengembalikan setelah 20 hari mereka pakai. Yah, bagaimana lagi, itulah resikonya, jadi kita harus siap menanggungnya.
4. Bisa dituduh sebagai penadah
Perlu Anda ketahui, bahwa dituduh sebagai penadah atau penerima barang curian adalah resiko yang lebih besar dibanding poin-poin sebelumnya. Ya, kita bisa saja tertuduh jika kita beberapa kali membeli laptop hasil curian dari pencuri yang sama, dan pencuri itu tertangkap. Meskipun kita tidak bekerja sama dengan si maling, tapi tetap saja kita akan terkena imbasnya.
Kasus ini seperti yang terjadi pada seseorang yang saya kenal beberapa bulan yang lalu. Beliau adalah seorang yang berbisnis jual beli laptop bekas. Ia dimasukkan di dalam sel hanya gara-gara beberapa kali membeli laptop bekas dari orang yang sama, yang ternyata adalah pencuri. Setelah pencuri itu tertangkap, maka pembeli yang tidak tahu apa-apa juga ikut tertangkap. Apes kan?
5. Mendapat kerugian yang cukup besar
Saya katakan bahwa kerugian adalah hal yang wajar pada setiap perniagaan. Namun, jika Anda berjual beli komputer dan laptop bekas, maka Anda akan mengalami kerugian yang besar jika terjadi hal-hal tertentu. Hal-hal yang saya maksud seperti: jika Anda salah membeli laptop dan mendapatkan yang bermasalah, mendapat komplain dari pelanggan Anda, laptop Anda dikembalikan kepada Anda lagi, dan lebih parahnya lagi jika sampai Anda masuk penjara.
Jika Anda mendapat laptop yang bermasalah, otomatis Anda tidak bisa menjualnya seharga laptop yang masih bagus. Bahkan bisa jadi Anda hanya bisa menjualnya dengan harga di bawah modal yang Anda keluarkan.
Jika Anda mendapat komplain pedas dari pelanggan, kemudian komputer dan laptop Anda dikembalikan dan setelah itu mereka minta ganti rugi, maka Anda rugi besar dan tidak mendapatkan untung sama sekali dari laptop yang Anda jual. Dan jika Anda ingin menjualnya lagi setelah dikembalikan kepada Anda, tentu Anda juga tidak bisa menjualnya lagi dengan harga yang bagus.
Kerugian yang paling besar adalah ketika Anda tertuduh sebagai penadah dan Anda sampai dipenjara. Tentu Anda akan rugi banyak waktu, rugi materi, dan laptop yang Anda beli pun akan disita he he.. dobel bukan?
Nah sahabat, mungkin 5 poin resiko jual beli laptop bekas tersebut dapat Anda jadikan pengetahuan untuk lebih berhati-hati jika ingin memulai usaha ini. Tulisan ini bukan untuk mengendorkan niat Anda lo ya, melainkan saya hanya ingin berbagi, dari apa yang saya tahu.
Meskipun resikonya cukup besar, tapi bisnis ini juga memiliki keuntungan yang cukup memuaskan kok jika Anda serius menekuninya. Baiklah, cukup sekian tulisan saya tentang resiko jual beli laptop bekas, semoga bermanfaat bagi Anda. Terima kasih...